11852632

sinopsis
 Riva menghilang. Rachel yang telah pulih ingatannya mencoba mencari sahabatnya itu. Tidak mudah, karena Riva selalu berpindah-pindah demi menghindari kejaran para pembunuh lain yang terus memburunya. Dengan berbagai cara Rachel terus mencari keberadaan Riva, bahkan sampai membuat dia menunda untuk bertemu dengan mamanya.

Di sisi lain, Matahari terus beraksi membunuh para pembunuh mantan anggota SPIKE. Sosoknya yang misterius membuat semua orang penasaran, termasuk Rachel. Kelompok Oni juga terus melancarkan aksinya. Bukan hanya memburu Riva, mereka juga mulai membunuh para pimpinan Yakuza, kelompok kriminal terbesar di Jepang. Hal yang membuat pihak kepolisian setempat kalang kabut dan kuatir jika Yakuza mengadakan aksi balasan. Jika hal itu sampai terjadi, bakal ada banjir darah di Jepang, dan itu bisa berpengaruh pada situasi politik dan ekonomi negara matahari terbit tersebut.

Rachel harus bisa menemukan Riva dan mencegah perang terbuka antara kelompok Oni dan Yakuza sebelum terlambat. Dia juga harus bisa mengungkap rahasia besar kelompok Oni, termasuk menemukan dalang di balik semua kejadian ini.



My thoughts:
Ada beberapa kesamaan dari novel-novel action karangan Luna Torashyngu, yaitu Si tokoh utama tidak mendapatkan chemistry yang kuat dan Happy Ending dengan pasangannya.
Jika kita bandingkan, kisah cinta Andhika dan Fika di novel D Angel series jauh lebih baik daripada kisah cinta Rachel dan Saka di novel Mawar Merah series ini :’(
Sementara itu, aku benar-benar kecewa dengan kisah cinta antara Rachel dengan Saka, chemistry mereka hampir tidak ada. Hanya beberapa adegan dalam novel yang menyiratkan perasaan mereka berdua, dan itu pun gak terlalu greget. Bagian menuju ending pun tidak ada adegan yang menjelaskan tentang perasaan Rachel pada Saka, selain tentang kematian Saka tentunya.
Malah si pengarang lebih memfokuskan kisah cinta antara Kenji dan Riva di sepanjang series. Lagi-lagi yang membuatku gak suka adalah masalah kesetiaan. Bukan berarti ketika kekasihmu tak ada di sampingmu lalu kamu bebas untuk mencintai orang lain #eaa
Selain itu, aku fikir kisah Rachel dan Saka pun sangat menarik untuk diikuti, apalagi dengan latar belakang Rachel si mantan pembunuh bayaran dan Saka mantan anggota Interpol. Seandainya mereka sampai menikah bakalan seerruuu bangeet tuh! Bahkan dalam imajinasiku plot ceritanya bisa dikembangkan sampai beranak pinak :D
Dalam series ini menyiratkan bahwa dunia itu sangat sempit dan tidak selebar daun kelor. Terbukti dari serangkaian kisah antar tokoh yang berhubungan satu sama lain dalam beberapa generasi. Selain itu kisah cinta bersegi-segi antara Rachel-Arga-Riva, Riva-Kenji-Azuka, Rachel dan Saka yang membuat kisah ini semakin menarik apabila kisah percintaan mereka bisa dieksplor lebih dalam lagi.
Okay, akuharus stop mengomentari tentang kisah cinta antar tokoh karena ini bukan novel roman, walaupun novel ini termasuk genre teenlit xD
Seperti series D Angel, unsur cerita yang berlatar belakang sejarah dipadukan dengan peralatan modern yang sangat canggih, disertai dengan adegan action yang membuat mulut kita menganga ini patut diapresiasi. Unsur-unsur tersebut sangat konsisten selalu dihadirkan di sepanjang series. Walaupun di novel Mawar Merah Matahari ini ada penambahan genre yaitu sci-fi fantasy tetap tidak menghilangkan kenikmatan membaca. Mungkin pengarang ingin menunjukkan tentang kemajuan teknologi di masa yang akan datang, walaupun ada beberapa hal yang tidak realistis. Akan lebih baik lagi apabila unsur ilmu hitam (voodoo) dihilangkan, karena kemajuan teknologi dengan segala tetek bengeknya sudah lebih dari cukup.
Pengarang pun memunculkan tokoh yang menjadi hero yang baru, yaitu Matahari (Azuka) Dalam imajinasiku, Matahari sangat mirip dengan Rachel, bukan karena sama-sama seorang pembunuh bayaran, ataupun memiliki hubungan dengan Shunji-Kenji-Riva, tetapi mereka mempunyai kekuatan yang luar biasa, keduanya sama-sama hebat. Matahari boleh lebih unggul dalam kemampuan bertarung, tetapi Rachel tetap yang terbaik bagiku. Bahkan Rachel menjadi yang terkuat kalaupun Azuka bukan keturunan Oni.
Di bagian ending lagi-lagi buat aku nyesek. Kok kisah hidup Rachel ngenest banget ya, sudah kehilangan orang yang dicintai, tetapi dia masih mau berkorban sebegitu besarnya untuk orang yang ia sayangi. Aku jadi penasaran dengan masa depan Rachel bakalan seperti apa.
Overall, it’s not bad at all!