Synopsis
Riva tertarik pada sifat teman kuliahnya, anak baru bernama Elsa. Kontras dengan Riva yang suka bergaul dan punya banyak teman, Elsa punya sifat tertutup, dan hampir dibilang nggak pernah bergaul dengan teman-teman di Universitas Pratista. Kegiatan sehari-hari cewek tinggi berkacamata dan berambut lurus panjang ini di kampus selain belajar adalah menyendiri, sambil membaca novel-novel impor favoritnya. Tapi bagi Riva, sifat Elsa yang tertutup itulah yang menarik perhatiannya. Riva merasa Elsa menyimpan misteri, dan ia tertarik untuk mengungkap misteri itu. Walau awalnya susah, Riva akhirnya berhasil mendekati Elsa, bahkan mengajaknya menjadi panitia acara Broadcast Weekend. Tapi gawat! Ternyata nggak cuma Riva yang tertarik pada Elsa, tapi juga Arga, sang ketua HIMAKOM yang udah lama ditaksir Riva. Dan kelihatannya Elsa juga seneng sama Arga. Riva jadi pusing. Makin pusing lagi melihat Elsa yang jarang masuk, dan tambah pusing dengan kedatangan Saka, sepupunya yang merupakan anggota Interpol. Saka langsung mencurigai Elsa sebagai pembunuh bayaran internasional yang sedang dicari Interpol di seluruh dunia. Tentu aja Riva nggak percaya pada tuduhan Saka. Nggak mungkin Elsa yang kalem dan lembut itu seorang pembunuh bayaran. Kenapa nggak cari orang lain aja sih buat dituduh? Tanpa sadar, Riva terjebak dalam sebuah konflik dan konspirasi besar yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun. Konflik yang melahirkan Mawar Merah, mesin pembunuh yang paling dicari di seluruh dunia.

Rachel adalah seorang pembunuh bayaran terkenal yang tegabung dalam SPIKE. Dia memakai sandi Double M, yang berarti Mawar Merah dan serupa dengan sandi yang digunakan pembunuh bayaran ayahnya, Red Rose. 

Dia berkuliah di tempat yang sama dengan Riva dengan memakai nama Elsa. Kepribadian Elsa yang sangat tertutup membuat Riva penasaran, dia selalu mencari cara agar Elsa lebih terbuka. Lama kelamaan Elsa menjadi lebih terbuka pada Riva dan mereka semakin akrab.

Di Indonesia dia mencari tahu keluarga ibunya yang sempat kehilangan kontak selama bertahun-tahun, keluarga ibunya tidak setuju apabila ibunya menikah dengan ayahnya yang seorang duta besar Amerika untuk Indonesia pada waktu itu.

Rachel terus memburu pembunuh ayahnya dan ingin mencari tahu siapa yang telah menyuruh membunuh ayahnya. Ia pun berani meneror pamannya sendiri yang menjadi presiden Amerika, Ian Hatter yang diduga menyuruh Red Rose membunuh ayahnya. 

Berita kematian Presiden Amerika membuat seluruh dunia geger, organisasi intelijen seperti FBI, CIA, dan M16 memburu Rachel yang diduga telah membunuh Presiden Amerika. Hal itu membuat Saka; kakak Riva yang merupakan anggota Interpol turut mengawasi dan memburu Rachel yang diduga kuat merupakan Double M setelah melakukan pemeriksaan terhadap data-data yang ada.

Identitas Rachel terbongkar setelah ia bertarung dengan seseorang yang ingin membunuh Riva. Setelah kejadian itu ia menghilang, dan ia kembali pada SPIKE. Rachel yang mengetahui bahwa pimpinan dari SPIKE lah yang telah menyebabkan semua masalah itu ingin membunuhnya. Tetapi lawannya jauh lebih cerdik dari yang ia kira. Rachel bisa membunuh pimpinan SPIKE tetapi dalam waktu yang sangat dekat kapal yang mereka tempati akan meledak.

Saka yang berada di pihak Rachel pun berusaha secepat mungkin untuk menyelamatkan seluruh penumpang, sementara Rachel melawan segerombol anak didik SPIKE untuk menghentikan bom.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Baca sendiri aja ya, lebih seru daripada yang aku tulis kok :D


My thoughts:

Novel yang merupakan seri pertama dari Mawar Merah series ini lebih memfokuskan tentang masalah pembunuhan ayah Rachel dan segala tentang agen rahasia. Banyak organisasi intelijen yang dibahas di novel ini, ada FBI, CIA, M16, Interpol, walaupun tidak sampai detail.

Roman dalam novel ini tidak begitu ditonjolkan, lebih membahas tentang politik, pembunuhan, dan organisasi-organisasi intelijen, organisasi pembunuh bayaran, adegan action yang jauh lebih kompleks dari seri novel D Angel. Ngeri sih bayanginnya, tapi masih mendingan lah.

Di sepanjang cerita Rachel sering banget berganti-ganti nama untuk penyamarannya, ketika bersama Riva dia menggunakan nama Elsa, ketika menyusup di markas FBI dia menggunakan nama samaran Kinaya, dan di lain kesempatan dia mengunakan nama Anna. Untung masih bisa ngenalin kalau itu Rachel, kalau nggak bisa pusing kepala sama ceritanya.

Yang bikin aku kurang suka itu roman-nya. Masa sih Rachel gak jadian sama sekali di novel ini?! Pengennya sih sama Saka, walaupun pertemuan mereka gak sering amat dan kurang berkesan tapi chemistrynya dapat lah.

Rating : 3/5